Kamis, 25 Februari 2016

Cravinta - (Sebuah catatan calon cerpen entah novel entah apa tapi belum kelar)


Raja Aldes mendengarkan dengan seksama laporan mengenai kegiatan putri bungsunya yang benar-benar sedikit memalukan sebagai keturunan raja. Namun, menegur atau memberikan putrinya, Cravinta juga merupakan hal sulit.

“Jika apa yang dilakukan Cravinta tidak berlebihan, menghukumnya bukan hal benar.” Pangeran Zelroi berusaha melindungi adiknya, “ayah tidak akan menghukum Putri Cravinta, bukan?”

**

“Aku menyukainya. Titik! Salah sendiri memintaku untuk pergi ke sekolah yang sama dengan penduduk yang bukan dari golongan bangsawan,” Cravinta berceloteh pada kakak tertuanya sekaligus pewaris tahta, Zelroi, “pokoknya. Aku menyukainya. Titik. Aku akan mengatakannya pada ayah!”

Zelroi meminta adiknya untuk tidak bertindak gegabah. Mungkin ayah bisa memaklumi karena putrinya mulai menyukai lawan jenis tapi sebagai raja, tentu ia harus mendengarkan pendapat banyak orang di istana ini, “kamu memiliki banyak teman dari kerajaan lain,” ia mencoba membuat adiknya untuk berubah pikiran, “pangeran Edward, sepertinya ia menyukaimu.”

Cravinta tertawa kecil. Ia mengatakan pada kakaknya kalau Pangeran Edward adalah sahabatnya sekaligus temannya berbisnis, “aku tidak akan terlibat dalam pernikahan kerajaan yang diatur.”

“Siapa yang mengatakan pernikahan selalu diatur? Ayah dan ibu kita tidak seperti itu.”

“Ya! Karena sebelumnya mereka saling mencintai dan Ibu berasal dari keluarga bangsawan!”

Mata Cravinta mendelik tajam. Zelroi mendesah lelah kemudian meminta adiknya untuk beristirahat saja dan mencoba mempelajari sesuatu. ‘karena menurut orang-orang di istana ini, darah siapa yang mengalir adalah hal utama’

**

Venus membuang rokok yang baru sedikit dihisapnya. Seorang guru hampir saja memergokinya merokok. Sedang disudut lain, seorang gadis menatapnya tajam. Gadis itu mengetahui apa yang dilakukannya. Ya! gadis itu Cravinta.

Melihat wajah Cravinta memandangnya, Venus langsung pergi dari sana. Ia tidak suka dengan sikap Cravinta yang selalu berusaha mendekatinya. Terlebih, Cravinta merupakan gadis yang sangat berisik. Ia tidak suka gadis yang seperti itu.

“Kenapa kamu pergi?” tiba-tiba Cravinta muncul di depan matanya. Ia tak terkejut karena hal ini sudah biasa, “aku akan selalu merahasiakan tindakanmu tapi dengan satu syarat, bisakah kita berteman akrab?”

Ucapan itu membuat Venus bergidik ngeri. Ia langsung tancap gas pergi. ‘siswi pindahan itu mengertikan. Baru beberapa bulan tapi ia selalu mengikutiku.’ Ingatannya kembali saat pertamakali Cravinta memperkenalkan diri dengan tingkah cerianya. Dan, ingatannya akan Cravinta yang tiba-tiba tersenyum padanya saat ia tak sengaja menabrak gadis itu ketika berlari. ‘dia gadis yang sangat cantik. Bahkan hampir seluruh siswa menyukainya tapi, tingkahnya mengerikan. Bagaimana bisa seorang gadis menyatakan perasaannya terang-terangan?’

Sedang Cravinta tetap berjalan dibelakangnya tapi ia terhenti ketika telinganya mendengar Pangeran Edward bicara.

“Tuan Putri, apa anda disekolah? Bisakah kita beremu beberapa menit?”

Cravinta langsung pergi ke toilet. Memastikan toilet kosong dan tidak ada satu pun yang melihatnya masuk ke toilet. Ia memejamkan mata kemudian, wuss ia sudah tiba disebuah padang rumput nan hijau.

Banyak pengawal disana. Dan tentu saja Pangeran Edward sudah menunggunya. Ia membungkuk 45 derajat untuk memberi hormat pada Cravinta dan Cravinta memberi hormat dengan membungkuk kembali. Mereka saling melempar senyum kemudian memberi kode agar para pengawal menjauh dari sini.

“Hei! Kenapa kamu memintaku datang? Ganggu aja!” ucapnya santai. Ia selalu seperti ini dengan Edward ketika tidak ada orang lain, “apa kamu ada masalah? Wow!”

“Kamu letakkan dimana otakmu? Coba sini!” ia menarik rambut Cravinta yang sebenarnya sangat pantang seorang putri Raja rambutnya disentuh sembarang orang apalagi ditarik seperti itu, “aku hanya bosan dengan suasana sekolah. Seharusnya kamu menghiburku. Putri raja Aldes ternyata gak bisa menghiburku.”

Cravinta mengeluh. Ia tak ingn menghibur orang lain karena dirinya pun butuh hiburan. Edward tak mau tahu akan hal itu. Ia hanya ingin Cravinta melakukan sesuatu agar ia bisa sedikit terhibur, “hei! Kamu ini pangeran! Kenapa harus memintaku kalau bisa meminta pada semua pengawalmu agar mereka memberi pertunjukkan lucu.”

Bibir Edward manyun. Ia menjitak kepala Cravinta karena menurutnya ada yang salah disana


Tidak ada komentar:

Earning Per Share

a.      Definisi Earning Per Share Earning Per Share (EPS) atau pendapatan perlembar saham adalah bentuk pemberian keuntungan yang diberik...